Kamis, 16 Februari 2012

Cara menggunakan breadboard

Breadboard digunakan untuk membuat rangkaian sementara tanpa menggunakan solder dan hanya menggunakan kabel jumper. Untuk para pemula, disarankan untuk membuat rangkaian menggunakan breadboard karena sangat mudah untuk mengganti komponen dan merubah sambungan antar kaki komponen.

Breadbord memiliki banyak lubang (holes) dengan diameter sekitar 0.1 cm. Kaki komponen dapat langsung masuk kedalam lubang pada breadboard. Untuk IC dapat dihubungkan seperti gambar dibawah. Kabel yang digunakan sebagai jumper adalah kabel tunggal yang biasa digunakan untuk kabel telepon.























Keterangan :

#. A dan B -- > Hole (lubang) yang terhubung secara horizontal dan masing-masing terdiri dari 2 baris. Garis berwarna biru dan merah tidak ada hubungan. Untuk menghubungkan antara A dan B dapat melihat keterangan C.

#. D dan E --> Hole (lubang) yang terhubung secara vertical (garis berwarna orange) dan masing-masing terdiri dari 5 baris. Untuk menghubungkan antara D dan E dapat melihat keterangan F.



Rabu, 15 Februari 2012

Hukum Ohm

Hubungan antara tegangan (voltage), Arus (current) dan Hambatan (resistance) berdasarkan hukum ohm seperti rumus dibawah :

Ohms Law

Untuk mencari tegangan ( V )

[ V = I x R ] V (volts) = I (amps) x R (Ω)

Untuk mencari arus ( I )

[ I = V ÷ R ] I (amps) = V (volts) ÷ R (Ω)

Untuk mencari hambatan ( R )

[ R = V ÷ I ] R (Ω) = V (volts) ÷ I (amps)

Untuk memahami rumus hukum ohm kadang-kadang lebih mudah apabila menggunakan gambar. Hubungan dari tegangan, arus dan hambatan digambarkan dalam bentuk triangle (biasa disebut ohm law triangle) dimana posisi tegangan berada diatas arus dan hambatan yang berada dibawah. Penggambaran ini sesuai dengan rumus hukum ohm --> V =I x R

Ohm Law triangle











Daya Listrik (
Electr ical Power)

Satuan daya listrik adalah watt (w).
Dengan menggunakan hukum ohm dan merubah V,I dan R maka akan didapatkan rumus :

[ P = V x I ] P (watts) = V (volts) x I (amps)

[ P = V2 ÷ R ] P (watts) = V2 (volts) ÷ R (Ω)

[ P = I2 x R ] P (watts) = I2 (amps) x R (Ω)

Power triangle












Ohms Law Pie Chart

Hubungan antara tegangan, arus, hambatan dan daya di gambarkan dalam diagram dibawah ini :



















sumber : http://www.electronics-tutorials.ws/dccircuits/dcp_2.html

Resistor seri dan paralel

Resistor seri :
Resistor terhubung secara seri akan menjumlahkan nilai resistansi resistor yang satu dengan yang lainnya. Jika ada 3 resistor, maka rumus resistansi total :
R=R1+R2+...

Berdasarkan gamba
r dibawah maka :
Rt (R. total) = 2.5Kohm + 1Kohm + 3Kohm = 6.5Kohm


















Resistor paralel :
Resistor terhubung secara paralel maka nilai resistansi resistor total lebih kecil dari nilai resistansi yang lainnya. Jika ada 3 resistor, maka rumus resistansi total :
1 = 1 + 1 +
...
R R1 R2




Berdasarkan gambar maka :

RT = 1 ÷ (1/1 + 1/2.5 + 1/3)

RT = 1 ÷ (1 + 0.4 + 0.33)
RT = 1 ÷ 1.73
RT = 0.58 kOhm




















Kombinasi rangkaian seri dan paralel :
















Untuk menghitung rangkaian seri dan paralel yang digabung menjadi satu, maka langkah untuk menghitungnya adalah :
1. Hitunglah resistansi dari rangkaian resistor paralel terlebih dahulu.

RT = 1 ÷ (1/2 + 1/4)

RT = 1 ÷ (0.50 + 0.25)

RT = 1 ÷ 0.75

RT = 1.33 KOhm


2. Hasil dari rangkaian paralel kemudian dijumlahkan (seri) dengan resistor berikutnya.

RT = 1.33 + 3

RT = 4.33 KOhm


sumber :
http://micro.magnet.fsu.edu/electromag/electricity/resistance.html

Senin, 13 Februari 2012

Kode Warna Resistor

Untuk resistor tetap ukuran 1/4 watt dan 1/2 watt untuk mengetahui nilai resistansinya dapat melalui pembacaan kode warna pada badan resistor.

Resistor dengan 4 gelang warna :
  • Warna gelang pertama --> angka pertama.
  • Warna gelang kedua --> angka kedua
  • Warna gelang ketiga --> 10 pangkat warna (Multiplier)
  • Warna gelang keempat --> Toleransi.


















Contoh perhitungan :
Nilai Resistor --> 13Mohm +/- 5%.
Toleransi = 13000000 ohm x 5% = 650000
Nilai resistor batas atas = 13000000 + 650000 = 13650000 ohm
Nilai resistor batas bawah = 13000000 - 650000 = 12350000 ohm

Nilai resistor dengan toleransi 5% :
12350000 ohm - 13650000 ohm.


Resistor dengan 5 gelang warna :
  • Warna gelang pertama --> angka pertama.
  • Warna gelang kedua --> angka kedua
  • Warna gelang ketiga --> angka ketiga
  • Warna gelang keempat --> 10 pangkat warna (Multiplier)
  • Warna gelang kelima --> Toleransi.
















Contoh perhitungan :
Nilai Resistor --> 234 Mohm +/- 10%.
Toleransi = 234 ohm x 10% = 23.4 ohm
Nilai resistor batas atas = 234 + 23.4 = 257.4 ohm
Nilai resistor batas bawah = 234 - 23.4 = 210.4 ohm

Nilai resistor dengan toleransi 10% :
210.4 ohm - 257.4 ohm.


Cara pembacaan kode resistor :
    560R --> 560 ohm
    2K7 --> 2.7 kohm = 2700 ohm
    39K --> 39 kohm
    1M0 --> 1.0 Mohm = 1000 kohm

Selain dengan pembacaan warna, untuk menghitung nilai resistor dapat menggunakan AVO meter / multimeter dengan skala ohm. Untuk penjelasan penggunaan AVO meter / multimeter akan dijelaskan pada halaman berikutnya.

Resistor

Komponen pertama yang akan kita bahas adalah resistor . Prinsip kerja resistor sama dengan valve pada kran air. Jika valve pada kran dalam posisi terbuka, maka air akan mengalir. Sebaliknya jika posisi valve pada kran pada posisi tertutup maka air tidak akan mengalir. Air kita analogikan dengan arus listrik dan valve sebagai resistornya (penghambat).

Fungsi resistor secara umum adalah :
1. Sebagai pembatas arus.
2. Sebaga
i pembagi tegangan.

Satuan
resistor adalah ohm, simbol dari ohm adalah omega (Ω)
1 kohm = 1000 ohm 1 Mohm = 1000000 ohm

Jenis-jenis resistor adalah :

1. Resisto
r tetap (Fixed Resistor)
Merupakan resistor yang nilainya sudah tetap dan tidak dapat ber
ubah.
2. Resistor variabel
Merupakan resistor yang nilainya dap
at dirubah-rubah baik dengan diputar , dipengaruhi cahaya, suhu, dll.

Resistor tetap (Fixed Resistor)




















Resistor varia
bel






















LDR (
Light Dependent Resistor) --> Resistor yang nilai hambatanya dipengaruhi oleh cahaya. Hambatanya akan turun apabila terkena cahaya, dan hambatanya akan tinggi jika gelap (tidak terkena cahaya).
NTC (Negative Temperature Cooffesient) --> Resistor yang nilai hambatanya dipengaruhi oleh temperature yang diterima. Jika temperature tinggi maka hambatanya akan turun. Sebaliknya jika temperaturnya rendah maka hambatanya akan tinggi.
PTC (Positive Temperature Cooffesient) --> Prinsip kerja PTC kebalikan dari NTC. Jika temperature tinggi maka hambatanya akan tinggi. Sebaliknya jika temperaturnya rendah maka hambatanya akan turun.

Minggu, 12 Februari 2012

Persiapan Belajar Elektronika

Sebelum kita belajar tentang sesuatu pasti kita memerlukan persiapan, oleh karena itu dalam mempelajari elektronika pun harus memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Ikhlaskan niat bahwa kita benar-benar ingin belajar.
2. Mengerti fungsi komponen dasar elektronika (resistor, kapasitor, dioda, transistor, dll) .



















3. Mampu menggunakan alat ukur (Minimal avo meter).




4. Menggabungkan komponen-komponen dasar menjadi suatu rangkaian.













5. Merakit rangkaian dengan protoboard












6. Membuat layout dengan pcb bolong (hole).















7. Membuat gambar rangkaian dan layout melalui software (eagle, diptrace, protel, dll)












8. Mampu menggunakan solder.